Dampak Narkolema
Narkolema merupakan akronim dari “Narkotika Lewat Mata”. Kata kucinya adalah visualisasi melalui pandangan (mata) sehingga menyebabkan kecanduan dan merusak otak. Menurut Siswanto dan Purwaningsih (2018), narkolema merupakan pornografi yang dilihat oleh seseorang dan memiliki efek kecanduan.
Menonton konten dewasa atau pornografi dapat memiliki dampak negatif pada seseorang. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah:
1. Menciptakan perilaku seksual yang tidak sehat: Menonton konten dewasa terutama bagi remaja dan anak-anak, dapat menciptakan perilaku seksual yang tidak sehat, seperti melakukan tindakan seksual yang tidak aman dan tidak konsensual.
2. Memperburuk hubungan interpersonal: Menonton konten dewasa secara berlebihan dapat memperburuk hubungan interpersonal seseorang, khususnya dalam hubungan cinta, atau pernikahan. Ini dapat menyebabkan kecanduan pornografi dan kesulitan dalam membangun hubungan personal yang sehat.
3. Membuat gangguan seksual: Menonton konten dewasa secara berlebihan dapat menciptakan masalah seksual dapat mengalami kesulitan ereksi, ejakulasi dini dan kehilangan gairah seksual.
4. Memicu ansietas dan depresi: Menonton konten dewasa secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
5. Memicu perilaku yang cenderung merusak diri sendiri seperti perilaku agresif dan kekerasan seksual.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk membatasi waktu menonton konten dewasa dan memilih konten yang sehat dan tidak merugikan untuk diri sendiri dan orang lain.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi dampak negatif dari menonton konten dewasa:
1. Menghindari menonton konten dewasa secara berlebihan: Batasi waktu menonton konten dewasa dan batasi frekuensi menonton.
2. Mengganti aktivitas dengan kegiatan positif: Coba mengganti waktu yang biasanya digunakan untuk menonton konten dewasa dengan melakukan kegiatan positif, seperti berolahraga, bermain musik, atau membaca buku.
3. Membatasi akses ke konten dewasa: Batasi akses ke konten dewasa dengan menggunakan layanan keamanan internet atau memperoleh software pembatas konten dewasa.
4. Berbicara dengan pasangan atau keluarga: Bicarakan dampak menonton konten dewasa dengan keluarga atau pasangan Anda dan cari dukungan dalam mengatasi kecanduan pornografi.
5. Mengikuti terapi atau konseling: Terapi atau konseling dapat membantu seseorang mengatasi kecanduan pornografi dan melakukan perubahan positif dalam hidupnya.
6. Menyesuaikan pengalaman menonton dengan konten yang lebih positif: Pilihlah konten yang bertemakan kasih sayang, persahabatan dan keluarga, dan hindari konten yang memicu nafsu atau obsesi. Ini bisa membantu untuk membentuk pola pikir yang lebih positif dan sehat mengenai seksualitas.
Ingatlah bahwa mengatasi dampak negatif dari menonton konten dewasa membutuhkan dedikasi dan komitmen. Itu bisa membutuhkan waktu dan upaya, tetapi dibutuhkan untuk membangun hidup yang lebih sehat dan bahagia.
Lalu anak jaman sekarang rata2 menonton konten dewasa, hah?
Anak remaja dapat menonton dewasa karena mudahnya akses ke media dan konten online yang saat ini sangat melimpah. Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi anak remaja untuk menonton konten dewasa antara lain:
1. Kurangnya pengawasan dari orang tua: Anak remaja yang kurang pengawasan dari orang tua cenderung rentan terhadap pengaruh dari lingkungan di sekitarnya, termasuk profil internetnya. Orang tua yang kurang aktif dalam mengawasi aktivitas online anak mereka membiarkan anak mereka terpapar dengan mudah dengan konten dewasa.
2. Tertarik pada isu seksual: Selama masa pubertas, anak remaja mengalami perubahan sosial dan biologis yang signifikan dan di saat itulah mereka lebih memperhatikan masalah seksual. Karena itu, anak remaja lebih rentan terhadap pengaruh konten seksual yang tersedia.
3. Ingin mengeksplorasi dunia seksual: Anak remaja mungkin merasa tertarik untuk mengeksplorasi dunia seksual secara tidak langsung melalui konten dewasa, terutama jika mereka tidak mendapat pembelajaran yang memadai mengenai seksualitas dari lingkungan.
4. Tergoda dengan janji sensasi: Konten dewasa umumnya menjanjikan sebuah aksi seksual yang membuat sensasi dan memicu gairah. Hal ini membuat anak remaja menjadi tertarik untuk mencoba konten dewasa meskipun banyak yang tahu akan dampak negatifnya.
Karena alasan-alasan di atas, sangat penting untuk mengawasi aktivitas online anak remaja, dan membina obrolan terbuka mengenai dampak negatif dari menonton konten dewasa. Orang tua, keluarga, dan orang dewasa lainnya dapat memainkan peran kunci dalam membimbing anak-anak untuk tumbuh sehat dan positif dalam hal seksualitas.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi anak remaja yang terpapar dengan konten dewasa:
1. Berbicara dengan anak secara terbuka: Suasana yang terbuka, tanpa kritik, dan terbuka akan membantu anak untuk membuka diri dan membagikan pengalaman mereka tentang apa yang mereka ketahui atau temukan. Mulailah dari menyatakan keprihatinan dan kekhawatiran atas terpaparnya anak pada konten dewasa, jelaskan risiko dan dampak negatif yang mungkin terjadi baginya.
2. Mengatur dan membatasi akses internet: Memastikan akses internet anak terbatas pada waktu tertentu dan dengan pengawasan orang dewasa yang bertanggung jawab. Bisa dengan menetapkan waktu dan memonitor penggunaan internet anak.
3. Memberi tahu anak tentang risiko konten dewasa: Beri tahu anak tentang risiko kecanduan pornografi, dampak buruk bagi kesehatan dan perilaku seksual yang tidak sehat. Jelaskan bahwa pornografi tidak mewakili dunia seksual yang sehat dan bahwa keintiman yang lebih baik dapat ditemukan dalam hubungan yang sehat.
4. Menyediakan pembelajaran seksual yang sehat: Pendidikan seksual yang benar dan sehat harus diajarkan sejak dini kepada anak remaja, dari segi perilaku sehat, hubungan yang positif, hingga membantu mereka memahami konsen dan perasaan mereka.
5. Memberikan alternatif kegiatan positif: Ciptakan lingkungan yang positif dan sehat di rumah yang bisa membimbing anak untuk mengisi waktu luang mereka dengan aktivitas positif seperti olahraga, musik, kegiatan sosial atau edukatif.
6. Mencari bantuan dari profesional: Jika anak sudah mengalami kecanduan pornografi atau perilaku seksual yang buruk, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental atau konselor yang terlatih untuk membantu mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengatasi hal tersebut.
Ingatlah, tidak ada jalan pintas untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan internet dan menonton konten dewasa oleh anak-anak remaja. Dibutuhkan kesediaan dan konsistensi dari para orang tua atau tutor serta pengawasan dan pembimbingan yang tepat agar dapat membentuk pola pikir yang sehat dan terhindar dari dampak buruk.
Jika tidak memahami karena teks yang terlalu panjang bisa silakan tonton video dibawah ini