ANAK INDONESIA RENTAN VIDEO DEWASA !?



GAWAT, BANYAK ANAK-ANAK TERKENA DAMPAK PORNOGRAFI !


Menurut Artikel Umum:
Ada beberapa alasan mengapa banyak anak sekolah dasar (SD) dapat terpapar dengan konten video dewasa:

1. Akses yang Mudah: Dengan perkembangan teknologi dan akses mudah ke internet, anak-anak sekarang memiliki kemampuan untuk mengakses berbagai jenis konten online, termasuk konten dewasa. Mereka dapat menemukan konten ini melalui mesin pencari, media sosial, atau situs web yang tidak diawasi.

2. Kurangnya Pengawasan: Beberapa anak mungkin memiliki akses ke perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, atau komputer tanpa pengawasan yang cukup dari orang dewasa. Tanpa pengawasan, anak-anak mungkin mencari tahu atau mendapatkan konten yang tidak sesuai untuk usia mereka.

3. Penyebaran Konten Melalui Media Sosial: Konten dewasa sering kali dapat menyebar melalui berbagai platform media sosial. Anak-anak yang menggunakan media sosial mungkin terpapar secara tidak sengaja melalui berbagi video atau tautan oleh teman atau pengguna lain.

4. Kurangnya Pendidikan tentang Keamanan Online: Banyak anak mungkin belum menerima pendidikan yang memadai tentang keamanan online dan bahaya yang terkait dengan mengakses konten yang tidak sesuai untuk usia mereka. Ini membuat mereka rentan terhadap risiko yang terkait dengan mengakses konten dewasa.

5. Imitasi: Anak-anak cenderung meniru perilaku yang mereka lihat, dan jika mereka secara tidak sengaja atau sengaja menonton konten dewasa, mereka mungkin mencoba meniru perilaku tersebut, yang bisa sangat berbahaya.

6. Kecurangan atau Manipulasi: Beberapa situs web atau aplikasi dapat menggunakan teknik manipulasi atau penipuan untuk menarik perhatian anak-anak dan mengarahkan mereka ke konten dewasa.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan pendidikan yang kuat tentang keamanan online dan pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang mungkin dihadapi anak-anak mereka. Selain itu, pengawasan aktif terhadap aktivitas online anak-anak, penggunaan perangkat pengaman, dan pembatasan akses ke konten yang tidak sesuai usia dapat membantu melindungi anak-anak dari paparan konten dewasa yang tidak pantas.


Menurut Pendapat Individu saya

Kini kita ketahui bahwa sekarang anak-anak Indonesia Sang Penerus Generasi Bangsa telah terpapar video dewasa? Bagaimana bisa, ini dampak teknologi dan dampak sosial.

Menurut dampak perkembangan teknologi dapat berupa media sosial, game, dan situs lainnya. Adapun permainan hanya game anak-anak, tapi ada beberapa oknum tidak bertanggung jawab mengpublish game yang berunsur sifat dan perilaku dewasa kedalam game untuk anak anak. Beberapa game kini tidak memperhatikan kualitas dan ketertarikan dalam sebuah game, kini beberapa perusahaan game mementingkan pendapatan dengan membuat game terinspirasi dari sebuah trend di mediasosial.

Lalu bagaimana dampak sosial, dampak sosial juga berkaitan contoh, saya berikan contoh yaitu ada 5 Individu terdiri dari 1 Produsen, 2 Distributor, 1 Distributor Anak (Korban), dan 1 Konsumen alias seorang anak yang menjadi korban. Produsen adalah seseorang yang membuat, menciptakan, dan membentuk sebuah video,game,foto, dan sebagainya yang bersifat nsfw atau dewasa. Namun di ingat bahwa Produsen bukan juga pembuat anak2 menjadi korban video dewasa. Ingat ["Bukan Juga"] bukan berarti Produsen tidak bersalah, Produsen juga bersalah namun Distributor juga penyebab/masalah! Jika dia Produsen sekaligus menyebarkan itu di sebut Produsen & Distributor. Selanjutnya Distributor ada 2 yaitu sebagai Pengupload dan Sebagai Penyebar/Pengembang. Distributor mengupload ke sebuah beberapa media sosial / website / game. Namun Pengembang/Penyebar dapat berupa [Iklan/Share] atau situs iklan pemaksaan alias tidak dapat keluar dari web iklan [stuck]. Namun ini menurut Teknologi lalu bagaimana menurut sosial di luar teknologi alias di dunia nyata [ Bukan dunia maya ]. Jawabannya Ialah melalui seseorang.

Produsen/Distribitor > Distributor Lainnya > Konsumen korban > Konsumen tidak menyebarkan

Nah ini merupakan contoh dari 1 Produsen 3 Distributor dan 1 Konsumen.
Produsen/Distributor membuat video dan konten dewasa lalu mengupload nya ke media sosial, internet, iklan, game, dan sebagainya. Distributor lainnya adalah seseorang yang membuat forum mengenai konten dewasa, lalu secara tidak sengaja menargetkan seorang anak yaitu [Konsumen Korban] dan anak tersebut menyukai postingan dewasa tersebut, lalu Korban ini selalu ingin berbagi sehingga terbentuklah Algoritma yaitu [Konsumen tidak menyebarkan]
Konsumen beberapa pasti akan menyebarkan ke konsumen lainnya sehingga saya menulis 3 Distributor [ 3 jenis ] Namun distributor juga bisa jumlah lebih dari 3 seperti konten yang di bagi bagi dan terus di bagi sehingga terdapat 100 distributor.

Bagaimana cara mencegah,
Sebelumnya pantau penggunaan internet seorang anak, terutama yang mengakses media sosial.
Lalu untuk mengatasi lebih lanjut seperti konsumen, jaga sikap dan perilaku, pantau perilaku anak dan hubungan seorang anak dengan interaksi sesama temannya, karena teman juga kunci sumber dari sebuah Pembagian Informasi baik positif maupun negatif.

Psikologis seorang anak akan terganggu jika sudah menonton dan menyukai video dewasa, makanya sebagai orang tua pantau sikap dan perilaku seorang anak jangan sampai tertular konten dewasa ini.
Secara Hukum, distributor konten Dewasa di jerat cukup berat / Sangat Berat apalagi konsumen nya adalah seorang anak. Betapa buruknya lagi jika Misalnya Produsen nya juga seorang anak, kasus ini sering saya jumpai di database pribadi saya, namun belum waktu yang tepat mengpublish masalah ini karena ini merupakan masalah berat dan meningkatkan Jumlah P*** Anak di data Kominfo





Karena kepastian video dewasa anak masih belum saya telusuri secara rinci jadi tidak boleh sembarang mengungkapkan informasi karena merupakan misinformasi alias kesalahan Informasi yang cukup fatal
Apalagi saya memberi sebuah tag #news

Itu yang dapat saya sampaikan thanks yang sudah membaca sampai habis, :)